profil

//msg="--Selamat Datang"; {function scrollMGS()',200);)}

Tuesday, 28 June 2011

Bahaya Gula

Di Los Angeles, Apapun Gulanya, jika di konsumsi berlebihan maka dapat memicu berbagai penyakit, misalnya Diabetes dan Kegemukan, Pakar Kesehatan mengatakan, Gula sudah bisa Disebut Racun jika dikonsumsi lebih dari 8 sendok the per hari.
Di Amerika Serikat, bAnyak produsen makanan menggunakan High Fructose Corn Syrup(HFCS) atau gula tebu. Berbeda dengan gula pasir yang merupakan sukrosa, gula tebu adalah Fruktosa yang strukturnya lebih sederhana
Makin Sederhana srtuktur gulanya, makin mudah diserap oleh tubuh sehingga lebih cepat menaikkan kadar gula dalam Darah. BAgi penghidap diabetes yang sulit mengolah gula, kondisi ini sangat berbahaya karena bisa memicu  berbagai komplikasi termaksuk ganguan jantung.
Meski lebih aman dibandingkan gula jagung, gula pasir atau gula tebu tetap tidak lebih aman. Ahli endocrinology dari University of California , Dr. Robert Lustig mengatakan dalam bentuk apapun gula tetap berbahaya jika dikonsumsi berlebihan.
Gula dalam Bentuk Fruktosa maupun Sukrosa sama-sama tidak baik dan berbahaya untuk kesehatan. Keduanya adalah racun bagi tubuh, ungkap Dr. Lustig seperti yang dikutip dari Foxnews Selasa (3/4/2011)
Meski Begitu, konsumsi gula orang Amerika Serikat justru makin meningkat dalam 30 tahun terakhir. Akibatnya, bukan hanya jumlah penderita obesitas saja meningkat tetapi juga pemgidap diabetes terutama tipe 2 yang dipicu oleh pola makan yang tidak sehat
Terlebih, sebagian di antaranya tidak menyadari jenis gula yang dikonsumsinya. Berbagai jenis makanan olahan di Negara tersebut masih menggunakan gula jagung, sementara konsumen jarang memperhatikan label yang tercantum dalam kemasan saat membelinya.
Dr. Lustig mengatakan, konsumsi gula dalam bentuk apapun tidak boleh melebihi 8 sendok the dalam sehari. Berbagai jenis penyakit kronis banyak ditemukan di Amerika Serikat karena orang-orang di Negara itu rata-rata mengonsumsi gula 4 kali lebih banyak dari yang dianjurkan.


Monday, 27 June 2011

Persamaan diferensial Biasa



PD Variabel Terpisah dan PD Homogen


D Eksak dan Faktor Integrasi 

Sunday, 26 June 2011

Fisika Matematika

  •  Deret Fourier
Dalam matematika, Deret Fourier merupakan penguraian fungsi periodik menjadi jumlahan fungsi-fungsi berosilasi, yaitu fungsi sinus dan kosinus, ataupun eksponensial kompleks. Studi deret Fourier merupakan cabang analisis Fourier. Deret Fourier diperkenalkan oleh Joseph Fourier (1768-1830) untuk memecahkan masalah persamaan panas di lempeng logam.

Persamaan panas merupakan persamaan diferensial parsial. Sebelum Fourier, pemecahan persamaan panas ini tidak diketahui secara umum, meskipun solusi khusus diketahui bila sumber panas berperi laku dalam cara sederhana, terutama bila sumber banas merupakan gelombang sinus atau kosinus. Solusi sederhana ini saat ini kadang-kadang disebut sebagai solusi eigen. Gagasan Fourier adalah memodelkan sumber panas ini sebagai superposisi (atau kombinasi linear)gelombang sinus dan kosinus sederhana, dan menuliskan pemecahannya sebagai superposisi solusi eigen terkait. Superposisi kombinasi linear ini disebut sebagai deret Fourier.

Meskipun motivasi awal adalah untuk memecahkan persamaan panas, kemudian terlihat jelas bahwa teknik serupa dapat diterapkan untuk sejumlah besar permasalahan fisika dan matematika. Deret Fourier saat ini memiliki banyak penerapan di bidang teknik elektro, analisis vibrasi, akustika, optika, pengolahan citra, mekanika kuantum, dan lain-lain.